Bisnis.com, PADANG - Sebanyak 16 perusahaan sawit di Sumatra Barat belum menerapkan praktik perkebunan yang berkelanjutan.
Hal itu berdampak pada sulitnya perusahaan perkebunan itu untuk mendapatkan sertifikat Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) untuk bisa bersaing di pasar global.
Kepala Dinas Perkebunan Sumbar, Fajaruddin, mengatakan hasil sertifikasi yang dilakukan pemerintah provinsi terhadap 16 perusahaan swasta mayoritas masih berada di kelas II, III, IV.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar