Selasa, 27 September 2016

Pelaku Usaha Sawit Bentuk Konsorsium Ganoderma

Bisnis.com, BOGOR - Para pelaku usaha yang terlibat pada komoditas sawit membentuk konsorsium untuk memberantas penyakit busuk pangkal batang yang disebabkan oleh penyakit Ganoderma pada tanaman sawit.
Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPBD) Bayu Krisnamurthi mengatakan konsorsium tersebut dibentuk guna membenahi seluruh permasalahan sawit di Indonesia selama ini.
"Kita tahu permasalahan sawit di Indonesia selama ini banyak yang harus dihadapi. Salah satunya adalah penyakit Ganoderma yang menjadi musuh bersama kalangan pelaku sawit," ujarnya di IPB Convention Center Bogor, Kamis (26/5/2016) petang.
Selengkapnya :

Senin, 26 September 2016

Link Berita Sawit

Berikut daftar link Berita Sawit :

IPB: Sawit Paling Cocok untuk Minyak Goreng

JAKARTA– Kelapa sawit merupakan minyak goreng nabati paling sehat dibandingkan dengan minyak nabati lain. Hal ini karena susunan asam lemak jenuhnya yang lebih banyak dibandingkan dengan minyak goreng nabati lainnya. 
Hal itu dikatakan Kepala Seafast Center IPB yang juga dosen di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB, Prof Dr Nuri Andarwulan dan Executive Secretary Seafast Center IPB yang juga merupakan dosen Biokimia Pangan pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB, Puspo Edi Giriwono, Ph.D di sela penyelenggaraan Food Ingredient Asia, Jakarta, akhir pekan lalu. 
Menurut Prof Nuri Andarwulan, minyak sawit mengandung hampir 50 persen asam lemak jenuh dan hampir 50 persen lemak tidak jenuh. “Itu satu-satunya minyak nabati di dunia yang punya karakteristik seperti itu,” ujar guru besar IPB ini. 
Selengkapnya :

Rabu, 21 September 2016

Outlook Industri CPO 2016

Data ini menampilkan proyeksi produksi CPO Indonesia sebagai produsen terbesar di dunia pada 2016. Produksi CPO Indonesia pada 2016 diestimasi mencapai 35 juta ton, tumbuh 9,3% dibanding proyeksi tahun ini 32 juta ton, menurut data United State Department of Agriculture (USDA). Kenaikan tersebut akan mendorong peningkatan produksi CPO global sebesar 5,96% menjadi 65,1 juta ton pada 2016 dibanding proyeksi tahun ini 61,44 juta ton.
Dengan demikian, produksi CPO Indonesia tahun depan diperkirakan menyumbang 53,7% dari total produksi CPO global. Sementara Malaysia, produsen CPO terbesar kedua setelah Indonesia, diperkirakan memproduksi CPO sebanyak 21 juta ton pada 2016, dengan kontribusi 32,25% terhadap pasar global.
Sumber :


Produktivitas Sawit Indonesia Kalah Dari Malaysia

Peneliti Pusat Penelitian Kelapa Sawit Indonesia (PPKS) Donald Siahaan mengatakan, semakin terbatasnya lahan untuk pengembangan sawit baru saat ini, perlu dicari alternatif . Itu agar produksi minyak sawit nasional meningkat. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah melakukan intensifikasi.
Menurutnya, program intensifikasi itu adalah pemupukan yang baik, konservasi air dan tanah serta pengendalian hama penyakit. “Banyak kebun rakyat tidak dikelola benar. Pengelolaan dan pemupukannya, dan penerapan best management practices yang kurang konsisten,” ujarnya.
Donald menambahkan, inovasi itu penting guna meningkatkan produktivitas sawit nasional. Kondisi persawitan secara global terbilang bagus, namun nomor dua setelah Malaysia dari segi produktivitas sawitnya. Padahal potensi Indonesia di atas Negeri Jiran dari sumber daya alam maupun sumber daya manusia.
Sumber :

Pertumbuhan Areal Kelapa Sawit Meningkat

Pengembangan komoditas ekspor kelapa sawit terus meningkat dari tahun ke tahun, terlihat dari rata-rata laju pertumbuhan luas areal kelapa sawit selama 2004 - 2014 sebesar 7,67%, sedangkan produksi kelapa sawit meningkat rata-rata 11,09% per tahun. Peningkatan luas areal tersebut disebabkan oleh harga CPO yang relatif stabil di pasar internasional dan memberikan pendapatan produsen, khususnya petani, yang cukup menguntungkan.

Berdasarakan buku statistik komoditas kelapa sawit terbitan Ditjen Perkebunan, pada Tahun 2014 luas areal kelapa sawit mencapai 10,9 juta Ha dengan produksi 29,3 juta ton CPO. Luas areal menurut status pengusahaannya milik rakyat (Perkebunan Rakyat) seluas 4,55 juta Ha atau 41,55% dari total luas areal, milik negara (PTPN) seluas 0,75 juta Ha atau 6,83% dari total luas areal, milik swasta seluas 5,66 juta Ha atau 51,62%, swasta terbagi menjadi 2 (dua) yaitu swasta asing seluas 0,17 juta Ha atau 1,54% dan sisanya lokal.

Sumber :
http://ditjenbun.pertanian.go.id/berita-362-pertumbuhan-areal-kelapa-sawit-meningkat.html

Senin, 19 September 2016

Membangun Daya Saing Industri Sawit Nasional

Menjadi produsen minyak sawit terbesar di dunia, Indonesia dituntut memiliki daya saing kuat. Dukungan lain melalui penguatan budaya manajemen di dalam perusahaan perkebunan.  

Berdiri sejak 1996, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang agroindustri. Luas lahannya mencapai 175 ribu hektar dengan sawit sebagai komoditas unggulan yang ditanam seluas hampir 140 ribu hektar. Tahun 2014, PTPN menargetkan mampu meraih laba hingga Rp 730 milliar.

Erwin Nasution, Direktur Utama PTPN IV mengakui sebagai perusahaan perkebunan sawit, PTPN IV sebenarnya sangat riskan terlebih soal harga CPO yang fluktuatif. Oleh karenanya perusahaan perkebunan dituntut untuk terus menghasilkan inovasi yang mampu mengeksplorasi sawit lebih jauh sehingga fluktuasi harga tak lagi memengaruhi kinerja perusahaan.
Selengkapnya:

Ini Tantangan Industri Sawit Indonesia Pada 2016

Bisnis.comJAKARTA – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memprediksi harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) global pada 2016 akan mencapai US$600/metrik ton pada kuartal pertama.
Namun, Direktur Eksekutif Gapki Fadhil Hasan menggarisbawahi bahwa sampai saat ini kecenderungan harga CPO dunia masih menurun.
Selengkapnya:

Horee, Harga TBS Naik, Petani Sawit di Sumbar Merasa Senang

PADANG - Harga Tandan Buah Segar( TBS) untuk kelapa sawit di sentra produksi Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Agam naik. Yakni harganya ditetapkan pada angka Rp.1,996.16 untuk kategori umur Tanaman 10 Th – 20 th. Kesepakatan yang diambil Jumat (29/4/2016) di Padang ini, mendapat tanggapan positif dari petani sawit di dua daerah ini.


Selengkapnya : http://www.gosumbar.com/berita/baca/2016/05/04/horee-harga-tbs-naik-petani-sawit-di-sumbar-merasa-senang#sthash.28IklimM.dpuf

PT Anam Koto : Pemain Baru Sawit Beromset Rp 1 Triliun

PT Anam Koto kian ekspansif menambah lahan dan jumlah pabrik sawit. Mengejar target IPO dalam 5 tahun mendatang.  
Walaupun harga turun, Chandra Wijaya, Direktur PT Anam Koto yakin bisnis kelapa sawit tetap prospektif di masa depan. Alasannya, minyak sawit menghasilkan beragam produk turunan seperti minyak goreng, shampoo, dan kosmetik. Sekarang perkebunan sawit yang dikelola perusahaan seluas 6 ribu hektare yang berlokasi di Jambi dan Sumatera Barat.  Dari luasan tadi, sekitar 4.800 hektare merupakan lahan tertanam. Sementara, sisanya masih belum tertanam. 

Selengkapnya:

Ribuan Bibit Sawit Palsu Ditemukan di Sumatera Barat

PADANG – Ribuan bibit kelapa sawit palsu masih ditemukan beredar di wilayah Sumatera Barat (Sumbar). Selama rentang Januari hingga Juli 2016 Dinas Perkebunan Sumbar menemukan sebanyak 1.200 bibit kelapa sawit palsu.
Bibit-bibit tersebut didatangkan dari luar Sumbar oleh pihak tertentu. Kemudian diedarkan pada masyarakat petani sawit langsung.
Selengkapnya:

16 Perusahaan Perkebunan Sawit Di Sumbar Sulit Peroleh ISPO

Bisnis.com, PADANG - Sebanyak 16 perusahaan sawit di Sumatra Barat belum menerapkan praktik perkebunan yang berkelanjutan.
Hal itu berdampak pada sulitnya perusahaan perkebunan itu untuk mendapatkan sertifikat Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) untuk bisa bersaing di pasar global.
Kepala Dinas Perkebunan Sumbar, Fajaruddin, mengatakan hasil sertifikasi yang dilakukan pemerintah provinsi terhadap 16 perusahaan swasta mayoritas masih berada di kelas II, III, IV.

Bank Riau Kepri dan BPDPKS Gelar Sosialisasi Replanting Kelapa Sawit

TRIBUNPEKANBARU.COM - Bank Riau Kepri adakan sosialisasi, Konsultasi, Evaluasi Program Replanting Kelapa Sawit Kamis (28/7/2016) di Gedung Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri Lantai 5.
Hadir dalam sosialisasi tersebut Direktur Utama Bank Riau KepriDR. Irvandi Gustari, Direktur Kredit dan Syariah Afrial Abdullah, Pemimpin Divisi Konsumer dan Mikro Azwizar Hendri serta Pemimpin Divisi Kredit Komersial Rizali Effendi, Deputy DirectorBadan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Deri Ridanif, Ketua Apkasindo Riau Seismei Dinata, Sekretaris Apkasindo Rino Afrino, Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan Angga Jatmiko, Kabag Pengembangan Usaha PTPN 5 Arif Subhan. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Pengurus Koperasi Wilayah Kecamatan Bagan Sinembah Bagan Batu Rokan Hilir.
Selengkapnya :

Bupati Hamid Rizal Dukung PT SAS Berinvestasi Sawit di Natuna

WARTAKEPRI.co.id, NATUNA – Pemerintah Kabupaten Natuna saat ini terbuka bagi investor untuk mengembangkan usaha perkebunan sawit di Pulau Natuna. Hamid Rizal, Bupati Natuna menginformasikan bahwa pemerinta lagi mendorong perusahaan PT SAS agar kembali membangun sawit kecamatan Bunguran Batubi.
“Saya yakin PT SAS sangat serius menjalankan sawit sempat tertuda 10 tahun terakhir, kita dorongan lagi untuk mewujudkan sawit di kecamatan Bunguran Batubi Untuk kepentingan hajat hidup masyrakat ramai jabatan saya taruhannya,” ucap Hamid, Jumat (17/6/2016).
selengkapnya :  http://wartakepri.co.id/2016/06/18/bupati-hamid-rizal-dukung-pt-sas-berinvestasi-sawit-di-natuna/#sthash.2NNH1TES.dpuf

Gubernur Kepri tolak kebun sawit di Lingga

Batam (ANTARA News) - Penjabat Gubernur Kepulauan Riau Agung Mulyana memastikan akan menolak permohonan izin perusahaan yang ingin membangun kebun sawit di Kabupaten Lingga karena perkebunan itu akan berdampak buruk bagi lingkungan.

"Saya akan tolak, saya tidak akan beri izin IPK, Izin Pemanfaatan Kayu. Kalau tidak mengantongi izin itu, mereka tidak bisa memanfaatkan kayu," kata Agung Mulyana di Batam Kepri, Minggu.

Ia khawatir pembukaan lahan untuk kebun sawit akan merusak lingkungan, dengan sengaja membakar hutan di kawasan itu.

Selengkapnya :
http://www.antaranews.com/berita/528090/gubernur-kepri-tolak-kebun-sawit-di-lingga

Minggu, 18 September 2016

Bangka Belitung Dorong Perusahaan Kembangkan Industri Hilir Sawit

PANGKALPINANG - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mendorong perusahaan perkebunan kelapa sawit mengembangkan industri hilir komoditas itu, guna mempercepat pertumbuhan perekonomian daerah itu.
"Kami berharap pengusaha mengembangkan industri hilir komoditas sawit, untuk menjaga stabilitas harga tandan segar sawit petani," kata Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Kepulauan Babel, Budiman Ginting di Pangkalpinang, Senin.

Selengkapnya :

Rekapitulasi Harga Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Berdasarkan Keputusan Rapat Tim Penetapan Harga Pembelian TBS Kelapa Sawit Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Hari Selasa, 15 Maret 2016, bertempat di Ruang Rapat Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Kepulauan Bangka Belitung melalui pembahasan dan diskusi yang dilakukan oleh TIM yang hadir terhadap
informasi dan data yang telah disampaikan oleh 8 (delapan) perusahaan dari sebelas perusahaan yang ditetapkan sebagai sumber data, seluruh data telah dinyatakan layak untuk diolah dengan hasil sebagai berikut :
Selengkapnya :
http://distan.babelprov.go.id/rekapitulasi-harga-tandan-buah-segar-tbs-kelapa-sawit-provinsi-kepulauan-bangka-belitung/

39 Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit Ada di Babel

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Provinsi Bangka Belitung mencatat terdapat 39 perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit yang berada di Babel. Sedangkan untuk perkebunan sawit milik rakyat seluas 57.269 h.

"Kabupaten yang paling luas lahan kebun kelapa sawit adalah Kabupaten Bangka dan Bangka Barat." Ucap Shinta Rulyantie Kasi Produksi Tanaman Perkebunan yang sudah mendapat izin Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Provinsi Bangka Belitung Sunardi. Selasa (28/10/2013).

Selengkapnya:
http://bangka.tribunnews.com/2013/10/29/39-perusahaan-perkebunan-kelapa-sawit-ada-di-babel

Tiga Perusahaan Perkebunan Sawit Group Sinar Mas di Babel Mogok Kerja

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Sejumlah perusahaan perkebunansawit Group Sinar Mas di Bangka Belitung bermasalah dengan pekerja. Para pekerja mereka melakukan mogok karena sejumlah tunturan yang belum dipenuhi.
Pada aksi mogok kerja karyawan PT PT Bumi Permai Lestari (BPL) dan PT Leidong West Indonesia (LWI) di Kabupaten Bangka Barat, turut hadir juga pengurus Pimpinan Unit Kerja (PUK) Serikat Pekerja Pertanian Perkebunan (SPPP) SPSI PT BBL Sarang Mandi Kabupaten Bangka Tengah.
Selengkapnya :

Perusahaan Sawit Di Bangka Belitung

Sejak tahun 1980-an di Pulau Bangka mulai menjadi target investor untuk pengembangan dan perluasan usaha perkebunan kelapa sawit. Seperti PT. SUMARCO di wilayah Dalil yang luas keseluruhannya ± 100.000 Ha yang dibagi menjadi 10 paket dan banyak lagi Perusahaan-perusahaan lainnya yang bergerak dibidang yang sama.
Salah satu Perusahaan yang besar-besaran mengelola perkebunan sawit ini ialah PT. GML (Gunung Maras Lestari) di Mabat Kecamatan Bakam Kabupaten Bangka ± 20 Km dari Kota Sungailiat.
Selengkapnya :

PTPN Menggenjot Produksi Kelapa Sawit

JAKARTA. PT Perkebunan Nusantara (PTPN VIII) optimis target produksi tandan buah segar (TBS) sebanyak 266.000 ton dapat terealisasi. Hingga periode Januari-Mei 2012 ini, produksi TBS PTPN VIII sudah mencapai hampir separuhnya atau sebanyak 109.850 ton.

Sekretaris Perusahaan PTPN VIII Gunara mengatakan, produksi TBS selama Januari-Mei 2012 ini naik 150% dibandingkan tahun lalu. "Kenaikan produksi ini karena faktor cuaca," katanya akhir pekan lalu.

Selengkapnya :
http://industri.kontan.co.id/news/ptpn-menggenjot-produksi-kelapa-sawit 

11 Pabrik Kelapa Sawit Akan Dibangun di Kaltim

SAMARINDA - Sepanjang tahun ini, setidaknya ada 11 pabrik kelapa sawit yang akan dibangun di Kalimantan Timur (Kaltim). Pabrik ini tersebar di berbagai kabupaten yang menjadi basis kebun kelapa sawit.

Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Etnawati Usman mengatakan, jika nantinya terwujud, maka Kaltim akan memiliki 69 pabrik kelapa sawit.

Menurutnya, hingga Mei telah beroperasi 58 pabrik pengolahan minyak sawit dengan kapasitas produksi mencapai 2.945 ton tandan buah segar per jam.

Selengkapnya :
http://ekbis.sindonews.com/read/872778/34/11-pabrik-kelapa-sawit-akan-dibangun-di-kaltim-1402559454

Potret Kehidupan Petani Kelapa Sawit Di Pulau Sebatik, Kalimantan Utara

Jauh sebelum Pulau Sebatik seperti sekarang ini 9 tahun yang lalu Pulau Sebatik masih menjadi wilayah Kalimantan Timur dan tepatnya tahun 2006 masyarakat Sebatik mulai diperkenalkan dengan budidaya kelapa sawit oleh Pemkab Nunukan sebagai upaya untuk memasyarakatkan penanaman kelapa sawit dan mendukung upaya Provinsi Kalimantan Timur sebagai lumbung sawit dunia ketika itu. Program pemerintah ini disambut baik oleh masyarakat setempat mengingat budidaya Kelapa sawit tersebut dipandang mampu membuka lapangan pekerjaan,menambah pendapatan keluarga kemudian perkebunan kelapa sawit terus mengalami perkembangan cukup pesat di pulau Sebatik.

Selengkapnya :
http://nantly.mywapblog.com/potensi-perkebunan-kelapa-sawit-di-pulau.xhtml

Sabtu, 17 September 2016

Kolaka Gandeng Investor Sulsel Kembangkan Sawit

Kolaka (Antara News) - Pemerintah Kabupaten Kolaka menggandeng investor asal Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk mengembangkan perkebunan kelapa sawit di daerah itu.

Kepala Dinas Perkebunan Kolaka Bahrun Hanise di Kolaka Selasa mengatakan investor yang memiliki perusahaan PT Madinra Inti Sawit itu telah berkomitmen menanamkan modalnya untuk mengembangkan perkebunan sawit Di Desa Lamedai Kecamatan Tanggetada.

Selengkapnya : 
http://www.antarasultra.com/berita/282414/kolaka-gandeng-investor-sulsel-kembangkan-sawit

Izin Perkebunan Sawit Di Sulteng Capai 54 Perusahaan

Palu,  (antarasulteng.com) - Izin perusahaan perkebunan sawit di Sulawesi Tengah saat ini mencapai 54 unit, 36 di antaranya sudah mengantongi izin usaha perkebunan (IUP) dan 18 dalam bentuk izin lokasi (Inlok).

"Belum semuanya berproduksi," kata Kepala Bidang Pengembangan Usaha Perkebunan Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Tengah Ir. Mulyadi Hiola, M.Si di Palu, Jumat. 

Selengkapnya : 
http://sulteng.antaranews.com/berita/26316/izin-perkebunan-sawit-di-sulteng-capai-54-perusahaan

Wilmar Investasi Rp 360 M

Sumber : Investor Daily

JAKARTA - Wilmar Group (Wilmar), konglomerasi agribisnis terbesar di Asia yang erbasis di Singapura, berencana membangun pabrik minyak goreng (migor) di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim). Nilai investasinya diperkirakan berkisar US$ 30-36 juta atau Rp 300-360 miliar.

"Kami sedang mengajukan izin investasi ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Kalau disetujui, kontruksi pabrik bisa direalisasikan akhir tahun ini," ujar Corporate Legal Wilmar Group Yohannes di acara buka puasa bersama manajemen Wilmar dengan wartawan di Jakarta, Kamis (25/7).
Dia menjelaskan, nilai investasi pabrik penyulingan (refinery) minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) berkisar 5-6 kali lebih besar dibanding pabrik kelapa sawit (PKS). Saat ini, nilai investasi pembangunan PKS berkapasitas 2.500 ton tandan buah segar (TBS) per jam berkisar US$ 5-6 juta Yohannes mengatakan, pabrik migor tersebut merupakan yang pertama di Kaltim. Selama ini, tutur dia, pihaknya mengirimkan CPO ke refinery di Gresik, Jawa Timur, untuk kemudian diolah menjadi migor dan dipasarkan ke beberapa daerah.

Selengkapnya :
http://www.kemenperin.go.id/artikel/6938/Wilmar-Investasi-Rp-360-M

7 Perusahaan Sawit Diindikasi Menjual Lahan ke Pihak Asing

EPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengindikasi adanya kecurangan yang dilakukan tujuh perusahaan yang bergerak di bidang sawit. Kecurangan ini berupa penjualan lahan hutan yang akan dijual kepada pihak asing.

Direktur Jenderal Planologi dan Tata Lingkungan, KLHK‎, San Afri Awang menjelaskan, pihaknya sudah cukup lama melakukan investigasi atas sejumlah perusahaan yang telah mendapatkan izin pengelolaan lahan untuk perkebunan sawit di Merauke, Papua. Dari hasil penyelidikan, sedikitnya terdapat tujuh perusahaan yang terpantau akan menjual lahan mereka kepada pihak asing.

Selengkapnya : http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/16/05/20/o7h03y382-7-perusahaan-sawit-diindikasi-menjual-lahan-ke-pihak-asing

Masyarakat Tolak Kehadiran Perusahaan Kelapa Sawit di Taniwel Timur

MALUKUnews, Ambon: Langka Pemerintah Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat yang akan melakukan pembebasan lahan untuk perkebunan kelapa sawit di wilayah Kecamatan Taniwer Timur adalah tindakan sepihak dan tidak memiliki alasan yang tepat. Hal ini disampaikan salah satu Tokoh Pemuda Taniwel, Ferry Kasale, seperti rilisnya yang diterima Malukunews.co, Kamis (28/08).

Menurut Kasale, pemerintah kabupaten Seram Bagian Barat telah menyetujui perkebunan kelapa sawit di kecamatan Taniwel Timur dengan luas lahan yang digunakan sebesar 20 hektare dengan masa kontrak selama 30 tahun. Sementara fakta di lapangan masyarakat adat pemilik lahan tidak perna mengetahui kebijakan pemerintah daerah tersebut yang akan mengontrak tanah-tanah mereka kepada salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit.

Selengkapnya : http://malukunews.co/berita/sbb/139d1eiybzorg29r1

2015, PT Nusa Ina Mulai Panen Kelapa Sawit

AMBON, MB – Ditengah polemik keberadaan PT Nusa Ina Group yang bergerak dibidang perkebunan kepala sawit di Seram Utara, perusahaan swasta ini siap melakukan panen perdana ditahun 2015 mendatang.

Panen perdana kepala sawit milik PT. Nusa Ina Grup ini akan dilakukan pada kwartal keempat tahun 2015 ini. Hasil dari panen tersebut sekaligus akan dilakukan pembagian hasil dengan masyarakat yang menyerahkan lahan mereka guna dipakai perusahaan tersebut.

Selengkapnya :
http://www.malukubisnis.com/2015-pt-nusa-ina-mulai-panen-kelapa-sawit/

Wetlands Rekomendasikan Moratorium Perluasan Perkebunan Kelapa Sawit Di Papua

Bisnis.com, JAKARTA – Wetlands International merekomendasikan kepada pemerintah untuk menghentikan sementara ekspansi perkebunan kelapa sawit di Provinsi Papua dan Papua Barat karena dapat menenggelamkan daratan kedua daerah paling timur Indonesia itu.
Wetland International adalah LSM global yang bergerak di bidang konservasi dan restorasi wilayah bertanah basah.

Perusahaan Kuasai 14 Juta Hektare Lahan dan Hutan Papua

TANAH Papua bak magnit bagi investor. Sampai 2012, tanah yang dikuasai sejumlah perusahaan di Papua maupun Papua Barat, mencapai 14.045.562 hektare. Masyarakat Papua pun makin terjepit.
Jumlah pengkaplingan ini dari analisis pengkaplingan tanah Papua oleh Forum Kerja Sama Lembaga Swadaya Masyarakat (Foker-LSM) Papua dengan sejumlah LSM pengiat lingkungan di Papua.
Mantan Sekretaris Eksekutif Foker LSM-Papua, Septer Manufandu mengatakan, tanah dikapling terus menerus setiap tahun mengakibatkan orang Papua tersingkir.